Daily Archives: 1 Apr 2013
Pada tahun 2001, Yayasan Setara melakukan kampanye dengan membagikan dan menempelkan stiker untuk menentang kekerasan seksual terhadap anak. Kegiatan dilakukan di Seputar Taman Tugu Muda, Sepanjang Jalan Pemuda, hingga di kawasan Pasar Johar. Kegiatan ini diikuti oleh Personil Yayasan Setara dan para relawan.
Sumber: Suara Merdeka Cyber News, 6 September 2004, Yogyakarta, CyberNews. Keluarga korban perdagangan anak perempuan yang dijadikan pekerja seks komersial di Batam diancam akan dibunuh oleh orang-orang tidak dikenal. Mereka diduga merupakan kaki tangan pelaku utama perdagangan anak yang saat ini kabur ke Malaysia. Salah seorang aktivis Yayasan Setara Semarang, […]
Suara Merdeka, Sabtu, 21 Agustus 2004 SEMARANG- “Tu m’pretes ton Ombre?” (Bolehkah meminjam bayangmu?), sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berkedudukan di Prancis, singgah di Gunung Brintik, Kelurahan Randusari. Bersama Yayasan Setara, organisasi nonprofit tersebut memfasilitasi kegiatan pembelajaran anak jalanan melalui pementasan teater boneka. Menurut koordinator pengurus harian Yayasan Setara, […]
Solopos, Kamis, 19 Agustus 2004 , Hal.14 Semarang (Espos) – Prostitusi anak merupakan masalah yang paling banyak ditemui dalam kasus eksploitasi seksual komersial terhadap anak (Eska) di Indonesia. Diperkirakan jumlahnya antara 40.000 sampai 70.000 anak. Menurut Sekretaris Yayasan Setara Semarang Dedy Prasetio kasus prostitusi anak di Indonesia diduga jumlahnya cenderung meningkat setiap […]
Suara Merdeka, 16 Agustus 2004, ”SEBUT saja namaku Sari. Umurku 14 tahun. Aku tinggal di Semarang. Empat tahun lalu, seorang lelaki menjanjikan pekerjaan sebagai pelayan restoran di Batam. Tak kukira, aku ditipu oleh pencari tenaga kerja itu. Tiba di Batam, aku justru dikurung di dalam kamar selama satu minggu dan disuruh […]
Sumber: Suara Merdeka, 11 Agustus 2004 YAYASAN Setara mengadakan pelatihan untuk orang tua anak jalanan dan tokoh masyarakat Semarang bertema “Belajar Bersama Menentang Ekspolitasi Seksual Komersial terhadap Anak”, 11-13/8, pukul 09.00-12.00 WIB di Gedung Serbaguna RW III/IV, Kelurahan Randusari. Informasi hubungi Yayasan Setara Jl Tumpang Raya 94, telp 8500900.(nik-91a) Sumber: http://suaramerdeka.com/harian/0408/11/kota.htm
Suara Merdeka, 11 Agustus 2004 SEMARANG– Berdasarkan penelitian Yayasan Setara tahun 1999, sebanyak 46,4% anak jalanan perempuan di Kota Semarang dijerumuskan ke dunia pelacuran. Selain itu, beberapa tempat mangkal mereka seperti di Simpanglima, Pandanaran, dan Jalan Pemuda ditengarai menjadi pusat eksploitasi seksual komersial. Koordinator Yayasan Setara, Dedy Prasetio mengatakan, tingkat prostitusi […]
Suara Merdeka, Sabtu, 24 Juli 2004 ANAK jalanan yang sekarang banyak ditangani lembaga sosial masyarakat (LSM) dengan pelbagai nama, ternyata sudah membuat ”heboh” sejak 1996. Kala itu sekelompok relawan yang bergabung dalam LSM Setara yang belum berbadan hukum, menampung beberapa anak jalanan dalam sebuah rumah. Penampungan itu untuk memberikan arahan […]
Suara Merdeka, Sabtu, 24 Juli 2004 SEMARANG SEMARANG- Selain persoalan tingginya angka balita gizi rendah yang terdapat di Kota Semarang, kini mengemuka 2.000 anak jalanan (anjal) yang ada di Kota ATLAS terkena penyakit pernapasan. Sebagian dari mereka mendapat pengobatan rutin secara cuma-cuma dari klinik pengobatan ASA PKBI dan PMI Cabang Kota Semarang. Hal […]
Media Indonesia, 18 Juli 2004 Ada sekitar 900 rumah singgah di Indonesia yang melakukan pengentasan anak jalanan (anjal). Tetapi, rumah singgah itu justru menambah subur populasi anjal. Betulkah?. WAJAH dua bocah bertubuh tambun itu, muncul di balik kaca jendela mobil yang berhenti di lampu merah perempatan kantor Polda Jawa Tengah. […]
Suara Merdeka, 14 Juni 2004 LIMA pengamen jalanan berdiri di balkon Gedung Thomas Aquinas Unika Soegijapranata, Jumat (11/6). Sore itu, balkon berdinding kaca yang biasanya lengang tiba-tiba menjadi pusat perhatian puluhan mahasiswa yang duduk-duduk di gazebo dan lapangan basket di sekitar gedung. Berbeda dari penampilan beberapa kelompok mahasiswa yang melengkapi iringan […]
Kompas, 24 April 2002 Semarang, Kompas – Meskipun sudah berusia belasan, sebagian besar anak jalanan (anjal) di Semarang belum memiliki akta kelahiran. Padahal, akta merupakan salah satu dokumen terpenting karena menjadi bukti pengakuan legal kewarganegaraan seseorang. Minimnya akta kelahiran itu, selain karena pemakaian akta yang tidak di-kondisikan pemerintah, juga akibat […]
Radar Semarang, Senin, 31 Mei 2004 Sedikit selebriti peduli pada nasib anak-anak jalanan. Meski tergolong muda, Iga Mawarni adalah salah satunya yang tergerak untuk menjadi pemerhati masalah itu. Maka, ketika diundang dalam acara bedah buku “Prostitusi Anak Jalanan di Simpang Lima” karya Hanna Prabandari, di Balaikota Semarang, Sabtu (29/5) […]
Suara Merdeka, 30 Mei 2004 SEMARANG– Seratus anak jalanan memadati ruang pertemuan Museum Ronggowarsito, Sabtu (29/5) sore. Sesekali muncul celetukan-celetukan khas anak jalanan. Sementara di muka kursi barisan depan, Nurul Arifin berdiri menyanyikan sebuah lagu, yang lagi-lagi khas anak jalanan. “Kalau kena penyakit menular, seperti SP (sifhilis-Red), apa bisa diobati dengan […]
Suara Merdeka, 30 Mei 2004 SEMARANG-Lagi, keberadaan prostitusi anak jalanan di Simpanglima Semarang “digugat” masyarakat. Kali ini lewat sebuah buku berjudul “Prostitusi Anak Jalanan di Simpanglima”. Fenomena itu diingatkan penulis buku agar mendapat perhatian lebih serius dari masyarakat dan Pemerintah (Kota Semarang). “Sebab di Kota ini, praktik prostitusi lebih terbuka […]
Suara Merdeka, 28 Mei 2004, SETIAP kali puluhan kendaraan berhenti di dekat lampu pengatur lalu lintas perempatan Jalan Pemuda, tepatnya di seberang Universitas AKI, anak-anak yang semula duduk menggerombol di trotoar tepi jalan segera berdiri. Sesaat kemudian, bocah-bocah berusia 4-10 tahun itu menghampiri para pengendara dan menengadahkan tangan mereka. Beberapa pengemudi […]
Suara Merdeka, 3 Januari 2004 SEMARANG – Psikolog remaja dari Univeritas Diponegoro (Undip), Hastaning Sakti, menilai tindakan kekerasan menimpa anak-anak karena beberapa faktor. Yakni, tidak ada informasi tuntas dari orang tua kepada anak. ”Orang tua atau guru sebenarnya ingin memberitahukan kepada anak tentang pendidikan seks. Namun mereka masih merasa tabu dan […]
Kompas, Jateng, 15 Desember 2003 Semarang, Kompas – Selama tiga tahun terakhir tercatat 14 kasus perdagangan perempuan yang semuanya menimpa anak jalanan di KotaSemarang. Dengan diimingi- imingi akan dicarikan pekerjaan, mereka diajak ke Kalimantan atau Sumatera untuk selanjutnya dijual kepada mucikari sebagai pekerja seks komersial (PSK). “Mereka umumnya dibawa ke […]
Suara Merdeka: 23 Oktober 2003 SEMARANG – Sebagian dari puluhan ciblek yang sering mangkal di kawasan Simpanglima tak tahu tentang kesehatan reproduksi wanita. Karena itulah ada yang nekat menggugurkan kandungan ketika hamil di luar nikah. Hal itu sering terjadi. Padahal, mereka sama sekali tak tahu risiko dari tindakan tersebut. Psikolog […]