Seputar Indonesia, 8 Juli 2012 Sosok Sri Suharti bagi anak jalanan di Kota Semarang layaknya ibu kandung sendiri.Meski sudah separo abad lebih usianya,dia tanpa kenal lelah mengasuh anak-anak yang hidupnya di jalan. Sri Suharti bahkan tak sungkan tinggal di sebuah rumah kumuh di bukit belakang Tempat Pemakaman Umum Bergota, tepatnya […]
Daily Archives: 5 Apr 2013
Suara Merdeka, 18 Desember 2005 Semarang, CyberNews. Maraknya kasus perdagangan dan kekerasan pada anak, membuat sebagian kalangan mendesak adanya Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tentang hal itu. UU No 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dipandang tak cukup untuk menekan tingginya angka perdagangan dan kekerasan pada anak. “Harusnya daerah mengadopsi Undang-undang […]
SUARA MERDEKA, Kamis, 26 September 1996, Halaman III KERASNYA hidup di jalanan mengharuskan pengamen untuk selalu tanggap terhadap situasi. Mereka harus sigap dan waspada jika sewaktu-waktu terjadi garukan tibum, termasuk operasi yang dilakukan polisi. Namun demikian, sebagian besar dari mereka sudah terbiasa dan mempunyai kiat-kiat khusus menghadapi operasi aparat keamanan dan ketertiban. […]
SUARA MERDEKA, Kamis, 26 September 1996, Halaman III PENGANTAR REDAKSI: Pengamen jalanan akhir-akhir ini kian banyak jumlahnya, lebih-lebih para pengamen cilik. Mereka melakukan aktivitasnya di perempatan jalan dan dalam bus kota. Uniknya, sebagian besar dari mereka berasal dari luar kota. Latar belakangnya, umumnya bukan karena faktor ekonomi. Berikut ini, wartawan Suara Merdeka […]
Suara Karya, 5 Pebruari 2006 Sudah menjadi rahasia umum, kawasan Simpanglima Kota Semarang sebagai area publik, kini telah mengalami pergeseran moral yang sangat luar biasa. Simpanglima bukan lagi merupakan tempat rekreasi keluarga yang berpusat di tengah-tengah kota. Sejak satu dasawarsa terakhir, tempat ini telah berubah warna menjadi ajang transaksi […]
Tempo Interaktif, 24 JANUARI 2010 | 19:28 WIB TEMPO Interaktif, Semarang – Namanya Kampung Gunung Brintik, Kelurahan Randu Sari, Kota Semarang. Sebelum krisis moneter menerpa Indonesia medio 1997, kampung perbukitan di belakang Keuskupan Agung Semarang ini dikenal sebagai pondok boro para pedagang sayur dan kuli panggul Pasar Bulu dan Pasar Johar dari beberapa […]
JOHAR MARKET is the largest and oldest shopping area in Semarang, Central Java, Indonesia. Here we find a large number of children, aged between 7 – 16 years, working as shoe shiners, newspaper seller, and buskers. The majority of these children have dropped out from elementary school because their families […]
13 years-old Sugiat’s home is in Demak district, to the east of Semarang in Central Java. Since dropping out of elementary school three years ago, Sugiat has been shining shoes at Kuman mosque. He goes home only once a week and sleeps at the mosque where he works. His aim […]
10 year-old Sumanan, come from a broken home. The second of five children, he works as a busker on buses together with his younger brother Suharo, aged nine. They move from bus to bus around Johar Market in Semarang, singing to passengers for a few coins. Sumanan’s eldest brother has […]