Paska penculikan, Yani sering tidak hadir, untuk kemudian menghilang. Beruntung, pada awal September 1996 ada relawan yang bersedia membantu Winarso dalam pendampingan sehari-hari, yakni Iis Haryadi yang bergabung dan tinggal di shelter dan Dewi yang setiap hari datang.. Mencermati berbagai peristiwa yang dialami, diskusi antara Winarso dengan Odi Shalahuddin memutuskan […]
Daily Archives: 6 Apr 2013
WAWASAN, 3 November 1996, Halaman III Lepas dari keberadaannya sebagai anak jalanan, dalam arti anak yang sudah harus hidup mandiri dan menjadi pekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pada galibnya mereka tetap anak-anak. Artinya, selain butuh simpati dan perhatian mereka juga memerlukan pertolongan dari orang dewasa ataupun orang tua. Sayangnya, meski ini cenderung […]
WAWASAN, 3 November 1996, Halaman III MEREKA berusia antara 7 hingga 15 tahun. Masih dalam usia sekolah. Jumlahnya sekitar 200 anak. Kalau setiap harinya merambah jalanan kota Semarang, mereka bukan dolan. Melainkan mencari nafkah. Mereka inilah yang sering disebut anak jalanan. Kalau mereka yang berumur 16 tahun ke atas juga terkategorikan di […]
WAWASAN, 3 November 1996, Halaman III Tahukah Anda? Kini penduduk miskin di Indonesia masih sekitar 25 juta orang yang tersebar di kawasan pedesaan ataupun perkotaan. Tingkat kemiskinan ini pada giliran akhirnya bukan tidak mustahil, jika memicu jumlah anak jalanan ataupun anak pekerja. Dengan kata lain, keberadaan anak jalanan ataupun anak pekerja memang […]
Majalah Sadhana, No. 5, September – Oktober 1996, Halaman 13 – 16 Liputan Khusus (Wawancara) Hampir di setiap traffic lights atau perempatan bangjo, shelter/halte bis, mudah ditemukan anak-anak pengamen, pengasong atau pun penyemir sepatu. Nampaknya, masalah sosial, seperti anak-anak jalanan, dilihat hanya ditangani oleh lembaga/ dinas sosial atau masalah orang yang peduli […]
SUARA MERDEKA, Jum’at, 15 Oktober 1996, Halaman II SEMARANG—Sebanyak 32 pengamen jalanan dan pelajar SMTA terjaring dalam Operasi Gepeng dan Gerakan Disiplin Nasional (GDN) yang digelar tim gabungan dari Satbimmas Poltabes bersama instansi terkait selama dua hari, Selasa dan Rabu kemarin. Para pengamen digiring ke Mapoltabes karena dianggap mengganggu ketertiban lalu lintas. […]
ANAK JALANAN DI TENGAH ARUS PERUBAHAN (2) Oleh: Odi Shalahuddin Respon negara di dalam mensikapi keberadaan anak jalanan pada pertengahan tahun 96 yang mulai marak terlihat di perempatan-perempatan jalan adalah menganggap mereka sebagai kelompok yang mengganggu ketertiban umum. Razia-razia kerap diadakan yang cenderung bernuansa kekerasan. Opini publik yang berkembang, terutama yang muncul di […]
ANAK JALANAN DI TENGAH ARUS PERUBAHAN (1) Oleh Odi Shalahuddin (Yayasan Setara Semarang) Berbicara tentang arus perubahan yang masih terus berlangsung (dan tidak menentu arahnya) hingga saat ini diIndonesia, krisis ekonomi yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997 kiranya bisa menjadi bahan pijakan dasar. Krisis ekonomi yang terlihat semakin parah pada tahun 1998-1999, […]
MENGGUGAT RAZIA Oleh: Odi Shalahuddin Razia, penertiban, garukan, atau apapun istilahnya merupakan hantu yang menakutkan bagi anak jalanan dan kelompok marginal lainnya – seperti gelandangan, pengemis, pengemudi becak, PKL, dan PSK – yang berada atau melakukan kegiatan ekonomi di jalanan. Kegiatan ini, yang biasanya melibatkan Satuan polisi Pamong Praja dan […]
KEKERASAN TERHADAP ANAK JALANAN Oleh Odi Shalahuddin Jumlah Anak jalanan di Indonesia mengalami peningkatan pesat dalam beberapa tahun belakangan. Krisis ekonomi yang terjadi diyakini berpengaruh besar terhadap peningkatan jumlah ini. Pada tahun 1998, Mentri Sosial (pada periode rezim Abddurahman Wahid, Kementrian ini telah dihapus) pada waktu itu menyatakan bahwa terjadi peningkatan jumlah anak […]
Setelah nama SEPATUMU tidak digunakan lagi, kembali digunakan nama Kelompok Anak Jalanan Semarang (KAJS) untuk sementara waktu. Selanjutnya ”kelompok” dirubah menjadi ”Paguyuban”, yang dinilai mencerminkan semangat kebersamaan bagi anak jalanan untuk ”guyub”. Perubahan nama ini terjadi pada bulan Desember 1996. Memang tidak mudah bekerja secara individual, tanpa organisasi yang memayungi, […]