Suara Merdeka, 17 Januari 2003
SEMARANG-Pakar psikologi Undip Dra Frieda NRH MS menilai, upaya penertiban anak jalanan harus dilakukan dengan bimbingan secara menyeluruh dan terus menerus. Sebab persoalan yang dihadapi mereka cukup kompleks, bukan sekadar masalah kesulitan ekonomi.
”Anak-anak terdorong turun ke jalan antara lain karena kontrol orang tua kurang atau mereka merasa senang mendapat uang dengan mudah di jalan, kendati keluarga mereka sebenarnya mampu. Faktor-faktor pemicu inilah yang seharusnya dipecahkan,” ujar dia, Kamis (16/1).
Upaya Wali Kota H Sukawi Sutarip SH untuk memberikan bantuan sekolah dan berobat gratis kepada anak jalanan, lanjut dia, merupakan langkah positif. Namun bila mereka tidak diberi bimbingan dan pengertian secara berkesinambungan, kemungkinan kembali ke jalan masih ada.
Menurut Frieda, anak-anak merasa senang bisa mendapat uang banyak di jalan kendati orang tua mereka mampu. Uang saku yang mereka terima dari orang tua tentu tidak sebanyak uang yang mereka dapat dengan cara meminta-minta di jalan.
Untuk itu, lanjut dia, razia anak jalanan perlu ditindaklanjuti dengan langkah-langkah lebih lanjut, terutama pengarahan kepada orang tua mereka. Anak-anak perlu diberi pengertian yang jelas bahwa jalan bukanlah tempat yang aman bagi mereka.
Bagi mereka yang tidak mempunyai orang tua, perlu diupayakan rumah penampungan atau dicarikan orang tua asuh yang benar-benar mengerti persoalan mereka. Yang jelas, razia dan pemberian fasilitas gratis bagi mereka kurang efektif tanpa bimbingan secara terus menerus.(D18-71