
Radar Semarang, Senin, 31 Mei 2004
Sedikit selebriti peduli pada nasib anak-anak jalanan. Meski tergolong muda, Iga Mawarni adalah salah satunya yang tergerak untuk menjadi pemerhati masalah itu. Maka, ketika diundang dalam acara bedah buku “Prostitusi Anak Jalanan di Simpang Lima” karya Hanna Prabandari, di Balaikota Semarang, Sabtu (29/5) lalu, Iga begitu menghayati fenomena yang dipaparkan.
“Sejak lama persoalan (pengentasan anak-anak jalanan) ini menjadi problem berat. Tetapi saya melihat pemerintah kurang serius menanganinya,” tutur perempuan kelahiran Bogor, 24 Juli 1973, ini dengan mimik muka kesal.
Menurutnya, anak-anak jalanan yang terjerembab ke dalam praktik prostitusi itu belum menyadari akibat dari dunia yang mereka geluti. “Mereka masih bau kencur. Di benak mereka hanya melintas-lintas pikiran bagaimana menggali uang untuk disetor ke ’mami’-nya. Oleh karena itu, tugas kitalah menyusun konsep bagaimana supaya mereka menemukan kembali jalan yang benar,” kata istri Charles R. Arifin, 35, yang sekarang sudah menjadi ibu seorang balita bernama Rajasa, 3, itu. (ari)