Wawasan, 29 December 2007
Rosario
Gadis Jalanan
Sepanjang lorong pelosok negri
Menjadi saksi langkah hidupmu
Seorang gadis kecil jejakan kaki meraih mimpi
Harapan semu
Pada usia muda mau menjemputmu
Lantaran orang asing pesakitan
Pecahkan vibrator di jiwamu
Hingga bertahun sakit tertahan
Oo Rosario gadis jalanan
Bertemu orang seakan dewa
Nyatanya hanya agen pemangsa
SAJAK-SAJAK di atas merupakan syair dari lagu karya Yoyok Setara, yang berjudul Rosario. Salah satu lagu yang dinyanyikan Silvy, dengan iringan Yoyok (gitar) dan Andy (biola), di depan sekitar 50-an murid SMA PGRI I Kendal, Kamis (27/12) lalu. Lagu yang menggambarkan seorang gadis kecil dari negeri Filipina, yang menjadi korban kekerasan seks, yang akhirnya meninggal dunia.
Kejadian yang menggegerkan Filipina sekitar tahun 80-an itu, sekaligus menjadi pembuka pementasan Musikalisasi Puisi, yang juga didukung penyair Bowo Kajangan dan Kelana. Yoyok cs, kembali mendendangkan sebuah lagu yang berjudul Ibu. Lagu yang menggambarkan ketegaran seorang ibu ini, juga tidak kalah menariknya. Syair-syairnya meski sederhana namun cukup kuat.
Yoyok Setara Merdeka, memang bukan Iwan Fals, Tom Slepe, Gombloh, atau Leo Kristy. Yoyok Setara Merdeka ini, adalah seniman Semarang asal Lampung, yang pernah hidup di jalanan. Tidak heran, kalau kemudian karya-karyanya hampir semuanya menggambarkan anak jalanan.
Akan kembali
Keberhasilan Yoyok mengajak pendengar untuk ikut merasakan penderitaan orang lain, yang dia kemas dalam syair dan lagu, juga dirasakan siswa-siswi SMA PGRI I Kendal. Bahkan mereka sempat bernyanyi bersama-sama. Di akhir acara pun, penonton yang memenuhi aula, tak juga meninggalkan tempat. Mereka baru bubar, setelah salah satu gurunya, memerintahkan untuk pulang karena acara sudah selesai.
Menurut kepala sekolah SMA PGRI I Kendal, Puji Hastuti, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Setara, yang memfasiliasi semua pertunjukan. Dia berharap, setelah mendengarkan musikalisasi puisi dari Yoyok Setara Merdeka, para murid lebih punya rasa dan kepedulian terhadap alam sekitarnya.
’’Setelah ini, saya berharap anak-anak mempunyai kepekaaan. Sebab hidup ini beraneka ragam,’’ tambahnya.
Selain acara Musikalisasi Puisi yang menampilkan karya-karya Yoyok, seniman asal Semarang, Bowo Kajangan, dan penyair asal Kendal, Kelana, juga membacakan beberapa karyanya. abe/Am
Sumber ; http://www.wawasandigital.com/index.php?option=com_content&task=view&id=15771&Itemid=37