Kompas, 2002 PUKUL 23.30, udara malam di kawasan Simpanglima Kota Semarang terasa menusuk tulang. Di beberapa sudut Lapangan Pancasila, di tengah kawasan Simpanglima, terlihat beberapa remaja putri usia belasan, duduk bersenda-gurau di tenda teh poci yang bertebaran di bundaran Simpanglima. Sesekali, remaja yang dikenal dengan sebutan ciblek, menggoda pria yang […]
Anak yang Dilacurkan
Kompas, Senin, 9 Juli 2001 Semarang, Kompas – Krisis ekonomi sejak empat tahun terakhir, secara nyata telah menyuburkan aktivitas “ciblek”, sebutan untuk remaja putri penjaja seks di Kota Semarang. Dalam empat tahun terakhir, jumlah “ciblek” terus meningkat, dari tahun 1997 hanya berjumlah “hitungan jari”, kini meningkat sekitar 200 orang, dari […]
MEDIA INDONESIA, Jum’at, 6 Agustus 1999 SEMARANG (Media) : Akibat perlakuan orangtua atau anggota keluarga lainnya yang salah arah didikannya, merupakan salah satu penyebab maraknya anak perempuan di jalanan di kota-kota besar lainnya, khususnya di Semarang. Dari kasus yang berhasil dihimpun menyebutkan, bahwa anak jalanan perempuan lebih banyak tinggal di jalan […]
Semarang, (Wawasan), 6 Agustus 1999 Komunitas anak jalanan perempuan atau yang lebih dikenal dengan istilah ciblek di Semarang ternyata akhir-akhir ini menurun jumlahnya. Penurunan ini terjadi sebab banyak ciblek yang beramai-ramai pindah ke Batam menjadi pekerja seks di sana. Perpindahan para ciblek ini terungkap dalam seminar sehari bertema “Mengungkap situasi anak […]
Bernas, Jum’at Pon, 6 Agustus 1999 SEMARANG – Ketua Harian Yayasan Setara sekaligus Koordinator Paguyuban Anak Jalanan Semarang (PAJS), Winarso menyatakan, sedikitnya 46,4 persen anak jalanan perempuan di Semarang diketahui sebagai anak yang dilacurkan. “Ini sesuai hasil penelitian Setara terhadap 56 dari sekitar 200 anak jalanan perempuan di Semarang pada […]