JAWA POS, 5 Mei 1997 Jangan dikira kehidupan keras anak jalanan membuat mereka resah. Dugaan awam seperti itu ternyata keliru. Setidaknya menurut hasil penelitian Yayasan Duta Awam Semarang (YADS), Pemda Kodya Semarang dan Paguyuban Anak Jalanan Semarang (PAJS) ini. Ternyata, 84,4 persen mereka justeru senang menjalani kehidupan sebagai bunga trotoar itu. […]
PAJS
Setelah nama SEPATUMU tidak digunakan lagi, kembali digunakan nama Kelompok Anak Jalanan Semarang (KAJS) untuk sementara waktu. Selanjutnya ”kelompok” dirubah menjadi ”Paguyuban”, yang dinilai mencerminkan semangat kebersamaan bagi anak jalanan untuk ”guyub”. Perubahan nama ini terjadi pada bulan Desember 1996. Memang tidak mudah bekerja secara individual, tanpa organisasi yang memayungi, […]
Keterlibatan dalam Proyek “Pendokumentasian Program bagi Pekerja Anak” bersama Organisasi Non Pemerintah (Ornop) lainnya, seperti; HWK Jawa Tengah, Muhammadiyah Weleri, LPKP Malang, Yayasan Paramita Malang, YPSM Jember, L’KRAPIN Bandung, dan MPKS Muhammadiyah Bandung, mendorong Winarso untuk memberikan nama sebagai identitasnya. Pada pertemuan yang dihadiri perwakilan lembaga-lembaga di atas, Winarso […]
Bernas, Jum’at Pon, 6 Agustus 1999 SEMARANG – Ketua Harian Yayasan Setara sekaligus Koordinator Paguyuban Anak Jalanan Semarang (PAJS), Winarso menyatakan, sedikitnya 46,4 persen anak jalanan perempuan di Semarang diketahui sebagai anak yang dilacurkan. “Ini sesuai hasil penelitian Setara terhadap 56 dari sekitar 200 anak jalanan perempuan di Semarang pada […]
Nyanyian Anak Negeri, juga dikenal sebagai lagu Himne PAJS. Kerap dinyanyikan menjelang usai dalam suatu kegiatan. Membangun semangat kebersamaan untuk perubahan. *** NYANYIAN ANAK NEGRI Lirik & Lagu: Wak Yok – Em Kami anak-anak negri Em D Em Smangat tak’an mati Am Em Kami anak-anak negri C D […]
LAGU BARU Lirik : Lagu : – C Dm G C Pada malam yang indah ini kita buat lagu baru C F D G Dengan hati yang bahagia mari-mari bersuka ria C Dm G C Mari kawan ikut bernyanyi buat suasana […]
POTRET Lirik : Odi Shalahuddin Lagu : Mbah Ki & Wak Yok Intro ; Em – Em Hentikan kesewenangan terhadap anak jalanan Hentikan eksploitasi terhadap anak negeri Am Em kudengar nyanyian anak jalanan terdengar menjerit menyakitkan Bm Am G D Em Menahan luka dilanda beban Em Hentikan […]
KATANYA, ini lagu khas anak jalanan. Kerap dinyanyikan oleh para pengamen di bus-bus kota. Kemudian berkembang dengan perubahan lirik yang menyebar ke berbagai kota lainnya. KATANYA Lirik : Lagu : G Am Katanya kami anak berandalan D G Merusak keindahan pemandangan C G Kami seperti sampah dionggokan […]
Ujung Tahun lemah Gempal, adalah lagu yang dicipta dengan situasi yang hampir serupa dengan lagu “Kisah Gitar Hitam”. Lagu ini merespon tentang mulai terusirnya anak-anak jalanan dari Taman Tugu Muda karena renovasi bangunan yang akan dijadikan sebagai Rumah Dinas Gubernur menjelang selesai. Lemah Gempal sendiri adalah nama kampung tempat para […]
Pada akhir 1996, Taman Tugu Muda yang sebelumnya menjadi tempat berkumpul dan beristirahat bagi para anak jalanan, berkembang menjadi tempat mangkal tersendiri. Di sinilah, berawal dari keisengan seorang anak yang mengamen di traffick light, dan ternyata hasilnya bisa lebih besar dibandingkan mengamen di bus kota, anak-anak jalanan sebagian mulai melakukan […]
Pada proses awal untuk merangsang anak-anak untuk mencipta lirik dan lagu sendiri, dicipta lagu-lagu tentang anak jalanan, yang kemudian dibagi dan dipelajari oleh anak-anak jalanan di PAJS (Paguyuban Anak Jalanan Semarang). Selain lagu anak jalanan di bawah ini, lagu-lagu awal yang masih terdokumentasikan adalah lagu Potret. Berikutnya anak-anak mulai membuat […]
Kabar dari Thole, sebuah lagu yang digubah oleh Catur Adi Laksono, atau akrab dipanggil Wak Yok, berdasarkan tulisan dari seorang anak dari Semarang yang lama tinggal di jalanan. Ia kabur dari rumah, hidup dari satu ruang ke ruang lain, sehingga pada akhirnya, pendamping mendorong anak tersebut untuk menjenguk rumah, bertemu […]