JAWA POS, 5 Mei 1997 Jangan dikira kehidupan keras anak jalanan membuat mereka resah. Dugaan awam seperti itu ternyata keliru. Setidaknya menurut hasil penelitian Yayasan Duta Awam Semarang (YADS), Pemda Kodya Semarang dan Paguyuban Anak Jalanan Semarang (PAJS) ini. Ternyata, 84,4 persen mereka justeru senang menjalani kehidupan sebagai bunga trotoar itu. […]
Winarso
Paska penculikan, Yani sering tidak hadir, untuk kemudian menghilang. Beruntung, pada awal September 1996 ada relawan yang bersedia membantu Winarso dalam pendampingan sehari-hari, yakni Iis Haryadi yang bergabung dan tinggal di shelter dan Dewi yang setiap hari datang.. Mencermati berbagai peristiwa yang dialami, diskusi antara Winarso dengan Odi Shalahuddin memutuskan […]
Setelah nama SEPATUMU tidak digunakan lagi, kembali digunakan nama Kelompok Anak Jalanan Semarang (KAJS) untuk sementara waktu. Selanjutnya ”kelompok” dirubah menjadi ”Paguyuban”, yang dinilai mencerminkan semangat kebersamaan bagi anak jalanan untuk ”guyub”. Perubahan nama ini terjadi pada bulan Desember 1996. Memang tidak mudah bekerja secara individual, tanpa organisasi yang memayungi, […]
Keterlibatan dalam Proyek “Pendokumentasian Program bagi Pekerja Anak” bersama Organisasi Non Pemerintah (Ornop) lainnya, seperti; HWK Jawa Tengah, Muhammadiyah Weleri, LPKP Malang, Yayasan Paramita Malang, YPSM Jember, L’KRAPIN Bandung, dan MPKS Muhammadiyah Bandung, mendorong Winarso untuk memberikan nama sebagai identitasnya. Pada pertemuan yang dihadiri perwakilan lembaga-lembaga di atas, Winarso […]
Berdirinya Yayasan Setara dilatarbelakangi kegiatan/program yang dilaksanakan oleh seorang pekerja sosial bernama Winarso, yang secara intensif mulai melakukan pendampingan terhadap anak-anak jalanan di Semarang yang terpusat di kawasan Pasar Johar, sejak Oktober 1993. Keterlibatannya, diawali dari persentuhan dan perkenalannya dengan Simon Hate, seorang aktivis Organisasi Non Pemerintah (Ornop) pada September […]
SUARA MERDEKA, Jum’at, 6 Agustus 1999 (Halaman III) SEMARANG – Anak jalanan perempuan sangat rentan terhadap gangguan dan teror di lingkungannya. Diperkirakan 60% anak jalanan perempuan pernah mengalami gangguan. “Masalah anak memang belum banyak mendapat perhatian. Kalau anak jalanan sudah banyak yang memikirkan, tetapi bagaimana dengan para pembantu rumah tangga yang […]
Bernas, Jum’at Pon, 6 Agustus 1999 SEMARANG – Ketua Harian Yayasan Setara sekaligus Koordinator Paguyuban Anak Jalanan Semarang (PAJS), Winarso menyatakan, sedikitnya 46,4 persen anak jalanan perempuan di Semarang diketahui sebagai anak yang dilacurkan. “Ini sesuai hasil penelitian Setara terhadap 56 dari sekitar 200 anak jalanan perempuan di Semarang pada […]